Search

Mencari Semula Ketabahan: Perjalanan Bersama 'Jangan Bersedih'

Mencari Semula Ketabahan: Perjalanan Bersama 'Jangan Bersedih'

Pada suatu hari yang sama seperti hari lain, mata saya terpandang sebuah buku yang terselit di antara rak buku saya, saya menemukan kembali seorang kawan lama — "Don't be Sad" oleh Aaidh ibn Abdullah al-Qarni.

Semasa saya membersihkannya, kenangan 20 tahun lalu menjelma kembali, mengingatkan saya tentang cabaran yang saya hadapi dan ketabahan yang saya perlu saya terimai.

Buku ini saya beli di Madinah, saat perjalanan Umrah pertama saya, seolah-olah Allah SWT ingin saya siap menghadapi peristiwa yang akan datang dalam hidup saya. Sejak itu, buku ini menjadi sahabat setia yang menemani saya melalui setiap kesulitan dan kegelisahan. Dengan setiap halaman yang saya baca, saya merasakan diri saya semakin kuat dan tegar, seperti yang tertulis dalam buku itu dari versi dari kefahaman diri saya sendiri antaranya,  "Masa lalu telah pergi selamanya, biarkan masa depan datang dengan sendiri, tetap melakukan kebaikan kepada orang lain, cukuplah bagi anda adalah rumah (anak-anak), berjuang dengan menerima hidup sebagaimana adanya, dan penuhkan diri dengan doa... doa itu."

Banyak pelajaran berharga yang saya temukan dalam buku ini, dan saya ingin berkongsi dengan anda bahwa buku "Don't be Sad" juga tersedia dalam bahasa Melayu bertajuk "La Tahzan, Don't Be Sad, Jangan Bersedih". Buku ini mengajarkan kita bahwa kesulitan bukanlah tanda kelemahan, tetapi merupakan pendorong pembangunan dan transformasi. Melalui dugaan kehidupan yang serba kekurangan, kita dapat menemukan kekuatan sejati kita dan muncul lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih bersedia dari sebelumnya.

Jika anda tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut, anda dapat memperoleh salinan "La Tahzan, Don't Be Sad, Jangan Bersedih" dalam bahasa Melayu melalui tautan berikut:

latahzan2.jpg

 

latahzan3.jpg
latahzan1.jpg

Terima kasih telah membaca, dan semoga anda mendapatkan inspirasi dan kebijaksanaan dari perjalanan kehidupan ini bersama "La Tahzan, Don't Be Sad, Jangan Bersedih".

Selanjhutnya : Rediscovering Resilience: A Journey with 'Don't Be Sad'

[contact-form][/contact-form]

 

 

Saufi Sufian

Saufi Sufian

Terima kasih atas lawatan. 

Your experience on this site will be improved by allowing cookies Cookie Policy